7 April 2020
I. Pemrograman Mesin CNC
Pemrograman adalah Suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap blok per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang harus dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin CNC diperlukan :
A. Metode pemrograman
Metode pemrograman dalam mesin CNC ada dua, yaitu :
Metode incremental adalah suatu metode pemrograman di mana titik referensinya selalu berubah yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran berikutnya.
![]() |
| Gambar 1.1 Sekema metode Incremental |
Metode Absolut adalah suatu metode pemrograman di mana titik /refleksinya selalu tetap yaitu satu titik atau tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran berikutnya.
![]() |
| Gambar 1.2 Sekema metode Absolut |
B. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman adalah format perintah dalam satu blog dengan menggunakan kode huruf angka dan simbol di dalam mesin perkakas CNC terdapat perangkat komputer yang disebut dengan machine control unit (MCU). MCU ini berfungsi menterjemahkan bahasa kode ke dalam bentuk gerakan pertumbuhan sesuai bentuk benda kerja. Kode-kode bahasa dalam mesin perkakas CNC dikenal dengan kode G dan M, dimana kode-kode tersebut distandarkan oleh ISO atau badan Internasional lainnya. Dalam aplikasi kode huruf, angka dan simbol pada mesin perkakas CNC bermacam-macam dengan sistem kontrol EMCO, kode-kode dimasukkan ke dalam standar DIN. Dengan bahasa kode ini dapat berfungsi sebagai media komunikasi antar mesin dan operator yaitu untuk memberikan operasi data ke pada mesin untuk dipahami. untuk memasukkan data program ke dalam memori mesin dapat dilakukan dengan keyboard atau perangkat lain.
C. Sistem persumbuan pada Mesin Bubut CNC-TU2A.
![]() |
| Gambar 1.3 |
Sebelum mempelajari sistem persumbuan program lebih dahulu harus memahami bentuk sistem persumbuan Mesin Bubut CNC-TU2A.
Gambar di samping adalah skema eretan tan melintang dan eretan memanjang, di mana mesin dapat di perintah bergerak sesuai program.
Pada umumnya gerakan melintang mesin bubut adalah sumbu X sedangkan gerakan memanjang mesin bubut ada sumbu Z.
D. Aplikasi fungsi G, fungsi M, kode alarm sertai cara penggunaannya
FUNGSI G
G 00 :
|
Gerak lurus cepat (tidak boleh menyayat)
|
G 01 :
|
Gerak lurus penyayatan
|
G 02 :
|
Gerak lurus searah jarum jam
|
G 03 :
|
Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam
|
G 04 :
|
Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat
|
G 21:
|
Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekan tombol ~ dan INP
|
G 25:
|
Memanggil program sub routine
|
G 27 :
|
Perintah meloncat ke nomor blok yang dituju
|
G 33 :
|
Pembuatan ulir tunggal
|
G 64 :
|
Mematikan arus step motor
|
G 65 :
|
Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)
|
G 73 :
|
Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
|
G 78 :
|
Siklus pembuatan ulir
|
G 81 :
|
Siklus pengukuran langsung
|
G 82 :
|
Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat
|
G 83 :
|
Siklus pengeboran dengan penarikan total
|
G 84 :
|
Siklus pembubutan memanjang
|
G 85 :
|
Siklus parameter
|
G 86 :
|
Siklus pembubutan alur
|
G 88 :
|
Siklus pembubutan melintang
|
G 89 :
|
Siklus parameter dengan waktu dialm sesaat
|
G 90 :
|
Program absolut
|
G 91 :
|
Program incremental
|
G 92 :
|
Penetapan posisi pahat secara absolut
|
FUNGSI M
M 00 :
|
Program berhenti
|
M 03 :
|
Spindle/sumbu utama berputar searah jarum jam
|
M 05 :
|
Putaran spindle berhenti
|
M 06 :
|
Perintah penggantian alat potong
|
M 17 :
|
Perintah kembali ke program utama
|
M 30 :
|
Program berakhir
|
M 99 :
|
Penentuan parameter I dan K
|
KODE ALARM
A 00 :
|
Kesalahan perintah pada fungsi G atau M
|
A 01 :
|
Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan G03
|
A 02 :
|
Kesalahan pada nilai X
|
A 03 :
|
Kesalahan pada nilai Y
|
A 04 :
|
Kesalahan pada nilai Z
|
A 05 :
|
Kurang perintah M30
|
A 06 :
|
Putaran spindle terlalu cepat
|
A 09 :
|
Program tidak ditemukan pada disket
|
A 10 :
|
Disket di protect
|
A 11 :
|
Kesalahan pada pemuatan disket
|
A 12 :
|
Kesalah pengecekan
|
A 13 :
|
Kesalah pada satuan mm atau inch dalam pembuatan
|
A 14 :
|
Kesalah satuannya
|
A 15 :
|
Kesalahan pada nilai H
|
A 17 :
|
Kasalahan pada sub program
|
CARA PENGGUNAAN
Berikut contoh pembuatan pemrograman dengan metode absolut dan incremental :
1. Pembuatan Program Incremental
Pemrograman secara incremental adalah pemrograman dengan perhitungan yang didasarkan pada posisi nol berada, artinya gerakan tool berikutnya di dasarkan pada posisi tool sebelumnya.
Berikut adalah contoh pemrogramannya :
![]() |
| Gambar 1.4 contoh benda kerja |
Susunan program untuk finishing :
N
|
G
|
X
|
Z
|
F
| |
00
|
M03
| ||||
01
|
00
|
-850
|
0
|
35
|
Dari S ke A
|
02
|
01
|
0
|
-600
|
35
|
Dari A ke B
|
03
|
01
|
350
|
-1200
|
35
|
Dari B ke C
|
04
|
01
|
300
|
0
|
35
|
Dari C ke D
|
05
|
01
|
0
|
-1000
|
35
|
Dari D ke E
|
06
|
01
|
200
|
0
|
35
|
Dari E ke F
|
07
|
00
|
0
|
2800
|
Dari F ke S
| |
08
|
M05
| ||||
09
|
M30
|
Keterangan untuk program di atas :
N 00 : Mesin diperintahkan memutar spindle chuck searah jarum jam (M03).
N 01 : Pahat diperintahkan maju lurus tidak menyayat(G00,X–850,Z0)dari S ke A
N 02 : Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang (G01, X0, Z–600,F 35) dari A ke B.
N 03 : Pahat diperintahkan menyayat tirus (G01, X350,Z–1200, F 35) dari B ke C.
N 04 : Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus (G01, X300, Z0, F 35) dari C ke D.
N 05 : Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang (G01, X0, Z1000, F35) dari D ke E.
N 06 : Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus (G01,X200, Z0, F35) dari E ke F.
N 07 : Pahat diperintahkan gerak cepat tidak menyayat (G00, X0, Z2800) dari F kembali ke S.
N 08 : Mesin diperintahkan untuk menghentikan putaran spindle utama (M05).
N 09 : Mesin diperintahkan selesai (M30)
2. Pembuatan program absolut
Penyusunan program absolut sistem penghitungannya didasarkan pada satu titik referensi Nilai x adalah diameter benda kerja sedangkan nilai z adalah jarak dari titik referensi ke arah memanjang.
berikut adalah contoh pemrogramannya :
![]() |
| Gambar 1.5 contoh benda kerja |
Susunan program proses finishing :
N
|
G
|
X
|
Z
|
F
| |
00
|
92
|
2500
|
0
| ||
01
|
M03
| ||||
02
|
00
|
800
|
0
|
35
|
Dari S ke A
|
03
|
01
|
800
|
-600
|
35
|
Dari A ke B
|
04
|
01
|
1500
|
-1800
|
35
|
Dari B ke C
|
05
|
01
|
2100
|
-1800
|
35
|
Dari C ke D
|
06
|
01
|
2100
|
-2800
|
35
|
Dari D ke E
|
07
|
01
|
2500
|
-2800
|
Dari E ke F
| |
08
|
00
|
2500
|
0
|
Dari F ke S
| |
09
|
M05
| ||||
10
|
M30
|
Keterangan dari program di atas :
N 00 : Informasi disampaikan pada mesin bahwa posisi pahat pada diameter 25 mm dan tepat diujung benda (G92, X2500, Z0).
N 01 : Mesin diperintahkan memutar spindle chuck searah jarum jam (M03).
N 02 : Pahat diperintahkan maju lurus tidak menyayat(G00, X800, Z0)dari S ke A
N 03 : Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang (G01, X800, Z–600, F 35) dari A ke B.
N 04 : Pahat diperintahkan menyayat tirus (G01, X1500, Z–1800, F35)dari B ke C
N 05 : Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus (G01, X2100, Z–2800, F 35) dari C ke D.
N 06 : Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang (G01, X2100, Z–1800, F35) dari D ke E.
N 07 : Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus (G01, X2500, Z–2800, F35) dari E ke F.
N 08 : Pahat diperintahkan gerak cepat tidak menyayat (G00, X2500, Z0) dari F kembali ke S.
N 09 : Mesin diperintahkan untuk menghentikan putaran spindle utama (M05).
N 10 : Mesin diperintahkan selesai (M30).
II. Prinsip kerja Mesin Bubut CNC-TU2A
Mesin Bubut CNC-TU2A mempunyai prinsip gerakan dasar sepertihalnya Mesin Bubut konvensional yaitu gearka kearah melintang dan horizontal dengan system koordinat sumbu X dan Z. prinsip kerja mesin bubut CNC-TU2A juga sama dengan mesin bubut konvensional yaitu benda kerja yang di pasang bergerak sedangkan alat potongnya diam dan sudah di control oleh computer.
Jadi secara sederhana programer membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat dengan cara pengetikan langsung pada mesin CNC maupun dibuat pada komputer dengan software pemrogaman CNC.
Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai G-Code, lalu dikirim dan dieksekusi oleh prosesor pada mesin CNC dan menghasilkan pengaturan motor pada mesin untuk menggerakan perkakas yang bergerak untuk melakukan proses permesinan hingga menghasilkan produk sesuai program.
Tugas : Buatlah satu buah gambar desain gambar yang diproses dengan mesin CNC ( Boleh bubut atau milling bebas) kemudian buatlah program dengan basis absoluth dan incrimental. tugas dikirim lewat form yang disediakan dikumpul paling lambat jam 14.00 WIB hari ini. terima kasih. good luck
semangat pagi, jangan lupa bahagia





Noviko Nur Ramadhan
BalasHapusXI TP 1
22
HADIR
ok ditunggu tugasnya ya
Hapustugas dikirim disini https://forms.gle/CQba7tMygb2NWfQBA
BalasHapusM.Haris _20_XI TP1
BalasHapusok siap
HapusTri Edy Saputro absen 30 hadir
BalasHapussipppp
HapusYunanda restu u no 32 /11 tp 1
BalasHapussialhkan ajak temen yng lain masuk
HapusYoga budi pratama_31_XI TP 1
BalasHapussiap, ayo segera kerjakan tugasnya
HapusIrvan Nur a(XI TP 1/17)
BalasHapusok siap
HapusSupardal (XI TP1 /28)
BalasHapusR.Muhammad Hanif K.
BalasHapusAbsen 23 XI TP 1
Miko Dian R/19/XI TP 1
BalasHapusMuhammad Rofingi/21/XI TP 1
BalasHapusRana Ahmad H / 25 / XI TP 1
BalasHapusRIFQI NUR HUDA XITP1 ABSEN 26 HADIRRRR
BalasHapusMEINDRATA ADI F/XI TP 1/18
BalasHapusZulfan Arifin 24
BalasHapusReyza Dimas Fernanda
BalasHapusNo:23
Kelas :XI TP 2 HADIR!!!!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusRiski setiawan
BalasHapus25
XI TP 2
HADIRR
Tri mardani
BalasHapusXI TP 2
Hadir
Tri mardani
BalasHapusXI TP 2
Hadir
Tri mardani
BalasHapusXI TP 2
Hadir
RidwanNuloh D.P
BalasHapusXI TP2
Hadir
Hadir
BalasHapusVirgiawan Listanto
BalasHapusXI TP 2
32
Nawanggoro
BalasHapusXI TP 2
HADIR
Rangga Satria Wibowo
BalasHapus22
XITP2
Hadir
Rizal tp 2
BalasHapusVian ginanjar (30)
BalasHapusXI TP 2
Vico setya p
BalasHapus31
XI TP 2
Rizka Khoirun Nisa (27) XI TP 2
BalasHapusMuh Azis Khoiri
BalasHapus19
XI TP 2
Thyo Eka P. P.
BalasHapus28
XI TP 2
Punjung Pidhekso SJ
BalasHapus21
XITP2
Ilham Herdhi Pramono
BalasHapus17
XI TP 2